Arsip Blog

.::> KEPANTASAN Menggapai IMPIAN <::.

PASTIKAN!

MEMANG DI KEHIDUPAN INI TAK ADA YANG PASTI, NAMUN KITA HARUS MEMASTIKAN DAN MEMPERJUANGKAN APA-APA YANG PANTAS KITA RAIH.

        Tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini kecuali hukum yang telah ditetapkan Tuhan. Namun, justru dengan ketidakpastian itu, kita bisa memastikan apa saja yang pantas kita raih, sesuai dengan kapasitas, kemampuan, dan peran kita masing-masing.

Sebab, keberanian kita untuk memastikan apa-apa yang pantas kita raih adalah kunci sukses utama mencapai segala IMPIAN. Seorang atlet harus berani memastikan target sebagai juara. Seorang pelajar harus berani memastikan untuk mencapai prestasi luar biasa. Seorang usahawan harus berani memastikan mencapai hasil yang ingin diraihnya.

Sehingga, dengan memastikan apa-apa yang pantas kita raih, kita akan terpacu untuk maju terus dan berjuang mewujudkannya. Sebab, semua hanya akan jadi nyata jika kita mau membayar “Harga” dengan perjuangan mati-matian.

Mari, pastikan target yang besar dan menantang yang pantas kita raih. Perkuat dengan terus berjuang, bergerak, berusaha. Hingga kita bias membuktikan, bahwa kita memang pantas menggapai apa pun yang kita IMPIKAN!.

 by. Andrie Wongso.
source : Luar Biasa

PS : “Memang Butuh Perjuangan untuk mendapatkan Hasil yang Terbaik.”
^my quote^

 

Kepercayaan Diri

Teori kepercayaan diri menjadi salah satu pilihan alternatif dari mereka yang mengalami masalah kepercayaan diri. Meski bukan sesuatu yang nampak secara lahir, namun adanya krisis kepercayaan diri dianggap sebagai sebuah masalah penting dalam kehidupan seseorang. Karena tanpa ada kepercayaan diri, maka seseorang akan merasa gamang dalam menjalani hidup mereka.

Dengan memahami teori kepercayaan diri, diharapkan seseorang bisa dibangkitkan dari rasa rendah diri yang dialaminya. Dan ini adalah sebuah awal untuk bisa menggali potensi seseorang secara optimal. Sebab, kepercayaan diri akan menyebabkan seseorang mendapat keyakinan bahwa dirinya memiliki sebuah potensi yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh orang lain.

Inilah arti penting rasa percaya diri. Bahwa kepercayaan diri akan mampu membawa seseorang meraih sukses dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Dan dengan kepercayaan diri pula, sebuah masalah yang dihadapi seseorang bisa diselesaikan dengan baik.

Sebab, orang yang memiliki kepercayaan diri, cenderung memiliki tingkat ketenangan dalam berpikir. Dengan adanya ketenangan ini, maka kerja otak akan bisa berjalan dengan lancar. Inilah yang menyebabkan seseorang bisa mendapatkan berbagai pemikiran yang mungkin tidak dipikirkan oleh orang lain pada saat menghadapi sebuah masalah.

Di sisi lain, kita pun harus bisa mengelola rasa percaya diri tersebut. Karena rasa percaya diri yang berlebihan juga tidak menimbulkan kebaikan. Di satu sisi percaya diri berlebih bisa menumbuhkan kesombongan dalam diri seseorang. Selain itu, berlebihnya kepercayaan diri pun bisa berdampak kita menjadi kurang waspada akan sesuatu karena cenderung meremehkan hal tersebut.

.:: Cara Mendapatkan Kepercayaan Diri ::.

Selain belajar melalui teori kepercayaan diri, seseorang bisa pula menumbuhkan kepercayaan diri secara praktek. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong dan menumbuhkan rasa percaya diri tersebut di antaranya adalah :

1.Selalu belajar dan memperluas wawasan.

Dengan belajar dan memiliki wawasan luas, seseorang akan bisa yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan yang sama seperti orang lain.

 2.Banyak bergaul dengan berbagai macam karakter manusia.

Hal ini akan memudahkan kita untuk terbiasa berhubungan dengan orang lain dan cepat beradaptasi. Masalah kepercayaan diri biasanya dimunculkan karena kita kurang terbiasa bergaul  dengan orang yang memiliki karakter berlainan dengan apa yang biasa kita hadapi.

 3.Jadilah diri sendiri.

Bagi orang yang kurang percaya diri, mereka cenderung meniru orang lain dalam segala sisi. Baik itu penampilan atau juga karakter. Ubahlah semua itu, dan yakinlah bahwa menjadi diri sendiri bukan sebuah hal yang salah.

 4.Jangan pernah takut salah.

Rasa minder biasanya muncul sebagai akibat kita merasa takut untuk berbuat salah atas apa yang akan kita kerjakan atau lakukan. Hilangkan perasaan itu, dan gantikan dengan pemikiran bahwa manusia adalah tempat salah dan khilaf.

Yang paling penting bukanlah bagaimana kita tidak berbuat salah, melainkan bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan yang kita lakukan.

Dan percayalah, bahwa orang lain pun pernah berbuat salah untuk hal yang kita tidak ketahui.

Jadi, berbuat salah adalah sebuah kewajaran. Sedangkan yang tidak wajar adalah apabila kita tidak mau belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik di kemudian hari.

Mikro-Ekspresi (Cara Mendeteksi Kebohongan)

Saat ini jujur adalah perkara yang sulit ditemui, banyak orang tidak percaya kepada orang lain karena kebohongan orang tersebut. Kebohongan tersebut emang biasanya terasa manis namun sesungguhnya beracun. Banyak diantara kita dirugikan karena kebohongan orang lain. Dan celakanya banyak orang yang tidak kalau kita sering dibohongi oleh orang lain. Emang tidak mudah untuk mengetahui orang lain berkata jujur atau berbohong. Namun bukan berarti kita tidak bias mengetahui bahwa orang lain tersebut jujur atau tidak. Salah satu “alat deteksi” kebohongan adalah dengan melihat komunikasi nonverbal.

Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa secara virtual mustahil bagi kita untuk memonitor dan mengontrol segala macam saluran ini sekaligus, bahkan orang-orang yang sering berkata bohong dan yang sering melakukan kebohongan praktis (misalnya para negosiator, artis peran, wiraniaga) sekalipun seringkali masih dapat diketahui kebohongannya melalui beberapa saluran isyarat nonverbal. Sebagai contoh, jika mereka sibuk mengatur ekspresi wajah dan kontak matanya, maka fakta bahwa mereka sedang berbohong mungkin masih dapat dilihat melalui gerakan dan postur tubuhnya, atau melalui perubahan aspek-aspek cara berbicara nonverbalnya – nada suaranya dan isyarat-isyarat lain yang terkait.

Isyarat nonverbal yang dapat kita lihat antara lain :

 mikroekspresi, yaitu ekspresi wajah yang datar dan hanya berlangsung selama sepersekian puluh detik. Reaksi semacam itu tampak di wajah secara cepat sekali setelah terjadinya peristiwa yang membangkitkan emosi dan sulit untuk disembunyikan rapat-rapat. Reaksi ini cukup dapat memperlihatkan perasaan atau emosi yang sebenarnya. Jadi, jika Anda memiliki alasan untuk mencurigai bahwa seseorang sedang berbohong, katakan tentang sesuatu yang anda rasa dapat membuat orang itu terkejut atau tersinggung, lalu perhatikan baik-baik wajahnya pada saat Anda mengatakan hal itu kepadanya. Bila Anda melihat sebuah ekspresi yang kemudian dengan sangat cepat diikuti oleh ekspresi lain yang berbeda, waspadalah: orang itu mungkin sedang mencoba membohongi Anda.
diskrepansi antarsaluran, yaitu ketidakkonsistenan di antara isyarat-isyarat nonverbal yang berasal dari saluran-saluran yang berbeda. Ketidakkonsistenan itu berakar pada fakta, bahwa orang yang sedang berbohong menemui kesulitan untuk mengontrol semua saluran itu sekaligus. Sebagai contoh, seorang terdakwa yang sedang mencoba berbohong mungkin berhasil mengatur ekspresi wajahnya dan tetap mampu menjaga kontak mata yang tinggi dengan para juri. Tetapi, pada saat yang sama, ia mungkin memperlihatkan perubahan sikap tubuh atau gerakan tubuh yang menunjukkan bahwa ia sedang mengalami rangsangan emosional yang tinggi.
paralanguage. Ketika orang berbohong, pitch suaranya seringkali meninggi, dan mereka cenderung berbicara lebih lamban dan kurang lancar. Selain itu, mereka sering melakukan sentence repair (perbaikan kalimat) – misalnya dengan memulai sebuah kalimat, memotongnya, kemudian memulainya lagi. Jadi, dengarkan baik-baik. Jika Anda melihat adanya perubahan-perubahan di dalam suaranya, orang tersebut mungkin sedang berbohong.
kontak mata. Orang-orang yang sedang berbohong lebih sering mengedipkan mata dan pupil matanya lebih melebar dibanding mereka yang tidak berbohong. Mereka mungkin juga memperlihatkan kontak mata yang lebih rendah dibanding biasanya atau – yang mengejutkan – justru lebih tinggi dibanding biasanya, ketika mereka mencoba berpura-pura jujur dengan memandang langsung ke mata lawan bicaranya.
ekspresi wajah yang berlebihan. Sebagai contoh, mereka mungkin tersenyum lebih banyak – atau lebih lebar – dibanding biasanya, atau memperlihatkan kesedihan atau emosi lain yang lebih besar dibanding ekspresi tipikalnya ketika menghadapi situasi yang sama.Sebagai contoh: jika seseorang menjawab “tidak” untuk permintaan Anda kemudian memperlihatkan penyesalan yang berlebihan, maka ini merupakan tanda yang jelas bahwa alasan yang diberikannya untuk menolak permintaan Anda mungkin tidak akurat.
Dengan memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal ini secara saksama, kita seringkali dapat mengetahui bahwa orang lain sedang membohongi kita – atau sekadar mencoba menyembunyikan perasaannya dari kita. Tetapi, keberhasilan kita dalam hal ini jauh dari sempurna. Para pembohong yang luar biasa ahli seringkali tetap mampu membohongi kita. Tetapi “pekerjaan” mereka menjadi lebih sulit jika kita betul-betul memperhatikan petunjuk-petujuk di atas. Dan untuk mempelajari lebih mendalam dalam masalah ini tebtunya memerlukan banyak usaha dan praktek. Dan tentunya hal ini bisa berguna bagi kita untuk memahami orang lain. Karena bagaimanpun juga orang berbohong pada kita tentunya mempunyai maksud dan alas an sendiri dan bila kita bisa menemukan dan memahaminya tentunya kita akan lebih arif menghadapi orang tersebut